Tumpeng amat erat hubungannya dengan kehidupan sebagian besar masyarakat
Indonesia. Hampir dalam setiap upacara, baik yang sifatnya kebahagiaan
maupun kesedihan, tumpeng selalu hadir. Kehadiran nasi yang ditumpuk
berbentuk kerucut ini umumnya diikuti aneka hidangan yang sarat akan
perlambang, makna, dan harapan. Namun seiring dengan perkembangan zaman,
lauk-pauk tersebut mulai dimodifikasi. Beberapa hidangan mulai diganti
atau dihilangkan. Toh, beberapa syaratnya masih dipenuhi, terutama yang
ada perlambangnya. Nah, mari kita lihat hal-ihwal tumpeng lebih dalam
lagi.
Tumpeng adalah tumpukan nasi yang berbentuk kerucut, menjulang ke atas. Bentuk ini menyimpan harapan agar kehidupan kita pun semakin "naik" dan "tinggi". Karena itulah bentuk kerucut tetap harus dipertahankan dan tidak diubah dalam bentuk lain sekalipun mungkin menjadi indah dipandang dalam bentuk baru.
Awalnya tumpeng selalu hadir dalam warna putih. Tetapi untuk keindahan,
orang mulai memberi warna kuning pada tumpeng. Seiring dengan itu,
tumpeng kuning pun mendapat tempat dalam upacara-upacara khusus. Padahal
dulunya kalaupun nasi kuning harus hadir dalam sebuah upacara, tidak
pernah dibuat tumpeng.
Nasi berbentuk kerucut ini kemudian ditata dalam wadah beralas daun yang
dihias cantik. Di sekeliling nasi ditaruh aneka lauk yang jenisnya
sebetulnya sudah tertentu. Tetapi sekarang tidak semua lauk-pauk lengkap
hadir. Kalaupun lengkap, hanya bahan utamanya saja yang ada, masakannya
sudah disesuaikan dengan selera si penyelenggara upacara. Misalnya,
ikan lele sudah diganti jenis ikan lain, seperti bandeng isi. Meskipun
begitu, ada baiknya setiap kali menyediakan tumpeng, Anda tidak
menghilangkan bahan-bahan bermakna. Bukankah tumpeng hadir bukan sekadar
suguhan masakan, tetapi seremonial sifatnya.
Berikut adalah masakan/bahan masakan yang sebaiknya ada dalam tumpeng karena begitu bermakna.
Ayam biasanya merupakan korban yang mewakili hewan darat. Biasanya dalam
tumpeng kuning, ayam dibuat ayam goreng kuning. Sementara dalam tumpeng
putih, dibuat ayam ingkung (ayam utuh yang dibakar). Kini ayam bisa
dibuat lebih bervariasi. Misalnya, ayam gorengnya bisa diganti ayam isi,
rolade ayam, atau rendang ayam. Bisa juga hanya hati ayamnya yang
diambil lantas dibuat sambal goreng hati. Kadang hewan darat tidak
diambil dari ayam, tetapi sapi. Misalnya dibuat sambal goreng
Ikan sudah bisa dipastikan mewakili hewan air. Sebetulnya yang harus
menyertai tumpeng adalah ikan lele. Karena hewan ini melambangkan
kerendahan hati sesuai dengan kebiasaan hidup ikan lele yang selalu
berenang di dasar sungai. Kebiasaan hidup lele juga diharapkan akan
diterapkan dalam kehidupan karier kita, yakni agar tidak sungkan meniti
karier dari bawah. Ikan lele sering kali diganti orang dengan jenis ikan
lainnya. Misalnya, bandeng. Melalui hidangan ini orang berharap
rezekinya selalu bertambah seperti duri ikan bandeng yang jumlahnya tak
terbatas itu.
Kadang hewan air hanya diwakili oleh ikan teri dalam bentuk rempeyek
atau ikan petek yang digoreng dalam balutan tepung. Keduanya
melambangkan kerukunan. Ingatlah jenis ikan ini yang hidupnya selalu
bergerombol.
Telur biasanya dibuat dadar atau pindang. Sebetulnya telur dalam tumpeng
harus hadir utuh bersama kulitnya karena kulit telur, putih telur, dan
kuning telur melambangkan tindakan yang harus kita lakukan dalam
kehidupan yakni menyusun rencana dengan baik, bekerja sesuai rencana,
dan mengevaluasi hasilnya demi kesempurnaan. Namun demi kepraktisan,
kalaupun telur hadir utuh (bukan didadar), selalu sudah terkupas dan
dipotong dua.
Urap sayuran mewakili tumbuhan darat. Jenis sayurnya tidak dipilih begitu
saja karena tiap sayur juga mengandung perlambang tertentu. Sayuran
yang harus ada adalah:
Kangkung
Sayur ini bisa tumbuh di air dan di darat. Begitu juga yang
diharapkan pada manusia yang harus sanggup hidup di mana saja dan dalam
kondisi apa pun.
Bayam
Sayur ini melambangkan kehidupan yang ayem tenterem (aman dan damai).
Taoge
Di dalam sayur kecil ini terkandung makna kreativitas tinggi.
Hanya seseorang yang kreativitasnya tinggi, bisa berhasil dalam
hidupnya.
Kacang Panjang
Kacang panjang harus hadir utuh, tanpa dipotong. Maksudnya agar
manusia pun selalu berpikir panjang sebelum bertindak, selain sebagai
perlambang umur panjang. Kacang panjang utuh umumnya tidak dibuat
hidangan, tetapi hadir sebagai hiasan yang mengeliling tumpeng atau
ditempelkan pada badan kerucut.
Kluwih/timbul
Biasanya dibuat semacam lodeh. Harapannya agar rezeki kita selalu
berlebih. Juga kepandaian, dan perilaku kita. Lambang lainnya adalah
kita bisa timbul di mana-mana, lebih tinggi dari orang lainnya. Kluwih
sudah mulai ditinggalkan orang. Konon karena maknanya sudah termaktub
dalam sayuran dan hidangan lain.
Karena tumpeng yang bermakna tadi biasanya juga untuk disuguhkan, maka
lauk-lauk di atas masih dilengkapi dengan hidangan lain. Misalnya,
perkedel, tahu dan tempe bacem, dan keringan (seperti kering tempe,
kering kentang, atau kering dendeng). Urapan pun dibuat lebih komplet.
Tentu saja penambahan ini sah-sah saja. Yang penting perlambang di atas
sudah dipenuhi.
JENIS TUMPENG
Ada beberapa jenis tumpeng yang selama ini digunakan dalam upacara
khusus. Satu jenis tumpeng bisa digunakan dalam berbagai upacara.
Jenis-jenis tumpeng tersebut antara lain:
Tumpeng Nasi Kuning
Isinya tak beda jauh dengan ketentuan tumpeng pada umumnya, tetapi
biasanya ditambahkan perkedel, kering-keringan, abon, irisan ketimun,
dan dadar rawis. Tumpeng ini biasa digunakan untuk kelahiran, ualng
tahun, khitanan, pertunangan, perkimpoian, syukuran dan upacara tolak
bala.
Tumpeng Putih
Tumpeng putih juga tidak berbeda jauh dengan tumpeng kuning sebab
sebetulnya tumpeng kuning merupakan modifikasi dari tumpeng putih. Cuma
saja, biasanya tumpeng putih tidak memakai ayam goreng, tetapi ayam
ingkung yang kadang disertai bumbu areh. Tumpeng putih juga memakai tahu
dan tempe bacem, dan gereh petek.
Tumpeng Nasi Uduk
Ini adalah tumpeng nasi gurih yang disertai ayam ingkung bumbu
areh, lalapan, rambak goreng, dan gorengan kedele hitam. Biasanya
digunakan untuk peringatan Maulud Nabi. Disebut juga Tumpeng Tasyakuran.
Tumpeng Pungkur
Tumpeng ini hadir dalam upacara kematian, saat jenasah akan
diberangkatkan. Isinya hanya nasi putih yang dihias sayuran di
sekeliling tubuh tumpeng. Tumpeng kemudian dipotong vertikal dan
diletakkan saling membelakangi.
Tumpeng Robyong
Tumpeng ini biasanya diletakkan dalam bakul lalu dirobyong dengan
aneka sayuran. Bagian puncak diberi telur ayam, bawang merah, terasi,
dan cabai. Di dalam bakul, selain nasi terdapat juga urap, gereh petek,
dan telur ayam rebus.
BAGI REZEKI
Saat upacara atau peringatan tertentu, tumpeng biasanya kemudian
dipotong bagian atasnya oleh penyelenggara acara, orang yang berulang
tahun, atau orang yang dihormati. Potongan itu biasanya diberikan kepada
orang yang dianggap penting, dituakan, atau dihormati saat itu. Setelah
dipotong, tumpeng boleh disantap oleh mereka yang hadir sebagai
perlambang membagi rezeki.sdp
Tidak ada komentar:
Posting Komentar